Manasik

Antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah: Menguak Keistimewaan Multazam

Bagi siapa pun yang berkesempatan mengunjungi Ka’bah, berdiri di hadapan dinding suci ini adalah momen haru yang tak ternilai. Salah satu bagian paling istimewa dari Ka’bah yang sering menjadi tujuan para jamaah untuk berdoa adalah Multazam. Apa sebenarnya Multazam itu? Mengapa ia begitu istimewa? Dan doa seperti apa yang dianjurkan untuk dibaca di sana? Berikut penjelasannya. Apa Itu Multazam? Multazam adalah bagian dari Ka’bah yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, dengan panjang sekitar dua meter. Tempat ini menjadi salah satu titik paling padat di sekitar Ka’bah, karena diyakini sebagai lokasi yang mustajab untuk berdoa. Multazam hanya bisa dijangkau oleh mereka yang sedang berada dalam thawaf atau setelah menyelesaikannya. Asal Usul Nama “Multazam” Kata Multazam berasal dari bahasa Arab iltazama yang berarti “melekat” atau “menempel”. Penamaan ini merujuk pada tindakan Rasulullah SAW dan para sahabat yang dahulu menempelkan dada, wajah, dan tangan mereka ke dinding Ka’bah di tempat ini, sambil berdoa dengan penuh harap. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW biasa menempelkan tubuh beliau ke Multazam dan berdoa di sana. Dari sinilah para ulama menyebut area tersebut sebagai “Multazam”, tempat di mana seorang hamba melekat erat kepada Rabb-nya, mengadu dan memohon sepenuh hati. Keistimewaan Multazam Multazam bukan sekadar bagian dari bangunan Ka’bah. Ia memiliki keutamaan spiritual yang sangat tinggi. Berikut beberapa keistimewaannya: Doa Apa yang Dibaca di Multazam? Meski tidak ada doa khusus yang secara eksplisit diajarkan oleh Nabi SAW untuk Multazam, para ulama membolehkan membaca doa apa pun sesuai kebutuhan dan hajat pribadi. Beberapa amalan yang dianjurkan antara lain: 1. Membaca Doa Ma’tsur dari Imam Nawawi Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menuliskan doa yang bisa dibaca di Multazam: اللهم افتح لي أبواب رحمتك، وارزقني من حيث لا أحتسب، واغفر لي ذنوبي، وثبتني على الحق حتى ألقاك يا أرحم الراحمين “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu, berilah aku rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, ampunilah dosa-dosaku, dan teguhkanlah aku di atas kebenaran hingga aku berjumpa dengan-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih.” 2. Membaca Permohonan Perlindungan Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memohon perlindungan dari api neraka di tempat ini. Maka tidak ada salahnya memanjatkan doa seperti: اللهم أجرني من النار“Ya Allah, lindungilah aku dari neraka.” 3. Berdoa dengan Bahasa Sendiri Karena Multazam adalah tempat istimewa, sangat dianjurkan untuk memohon segala hajat pribadi di sini. Baik itu doa untuk ampunan, keselamatan, kesehatan, keturunan, atau rezeki, semuanya boleh disampaikan dengan khusyuk, bahkan dalam bahasa Indonesia. Adab Berdoa di Multazam Berikut beberapa adab yang dianjurkan ketika berdoa di Multazam: Penutup Multazam adalah simbol kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Ia menjadi saksi bisu ribuan doa yang dipanjatkan dari generasi ke generasi. Jika Allah memberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci, jangan lewatkan momen berharga ini. Berdirilah di Multazam, tempelkan dada dan air mata, lalu bisikkan segala harap yang tersembunyi dalam hati. Referensi: