Hati-Hati! Hal-Hal Inilah yang Menyebabkan Kita Harus Membayar Dam Saat Umroh

Umroh adalah ibadah yang penuh keutamaan. Namun, karena ketidaktahuan atau kelalaian, tidak sedikit jamaah justru terkena kewajiban membayar dam (denda) selama menjalankan umroh. Dam bukan hanya sekadar denda administratif, tapi merupakan bentuk kafarah (penebus kesalahan) dalam ibadah yang sangat serius dalam syariat.

Itulah mengapa penting bagi setiap calon jamaah untuk memahami larangan-larangan dalam ihram, dan mengikuti bimbingan dari travel yang memiliki SOP pendampingan ibadah yang jelas, agar tidak melakukan pelanggaran yang bisa berujung pada kewajiban dam.


Apa Itu Dam?

Dam berasal dari kata Arab yang berarti “darah”, karena bentuk dam yang paling umum adalah menyembelih kambing. Dam dikenakan pada jamaah yang melanggar aturan ihram, seperti memakai pakaian terlarang, memotong rambut sebelum waktunya, atau melewati miqat tanpa berihram.

Jenis dam dapat berupa:

  • Menyembelih 1 ekor kambing di Tanah Haram,
  • Memberi makan 6 fakir miskin di Makkah,
  • Atau berpuasa selama 3 hari (jika tak mampu membayar dengan dua cara sebelumnya).

Hal-Hal yang Membuat Jamaah Umroh Wajib Membayar Dam

1. Melewati Miqat Tanpa Ihram

Sering kali jamaah pemula tidak tahu bahwa sebelum pesawat mendarat di Jeddah, mereka sudah harus berniat dan memakai pakaian ihram. Bila sudah melewati miqat (seperti Yalamlam) dan baru berihram setelahnya, maka terkena dam.

2. Memakai Pakaian Berjahit (Laki-laki)

Pakaian seperti kaos, celana, atau bahkan celana dalam tidak boleh dipakai saat dalam kondisi ihram bagi laki-laki. Sayangnya, masih banyak yang tidak tahu dan baru sadar setelah terlanjur.

3. Menutup Kepala (Laki-laki) atau Wajah (Perempuan)

Menutupi kepala dengan peci, sorban, topi atau menempelkan cadar ke wajah saat ihram adalah pelanggaran. Termasuk memakai masker medis yang terlalu rapat.

4. Memotong Rambut atau Kuku Sebelum Tahallul

Beberapa jamaah tidak sadar bahwa mencabut rambut atau memotong kuku sebelum tahallul adalah pelanggaran yang bisa membuat mereka wajib membayar dam.

5. Melakukan Hubungan Suami Istri Saat Ihram

Bagi pasangan suami istri, ini penting. Berhubungan saat ihram (belum tahallul) adalah pelanggaran berat dan bisa membatalkan umroh

Apakah Semua Jamaah Wajib Bayar Dam Jika Melanggar?

Tidak semua pelanggaran langsung membuat wajib bayar dam. Namun kebanyakan pelanggaran dalam ihram—terutama yang dilakukan dengan sadar atau lalai—mengharuskan dam. Dan ini tidak bisa dianggap enteng. Di sinilah pentingnya bimbingan ibadah yang benar-benar memperhatikan kebutuhan jamaah, bukan sekadar asal berangkat.

Umroh Tenang, Tanpa Takut Bayar Dam

Membayar dam berarti ada pelanggaran yang sebenarnya bisa dihindari. Maka, memilih travel umroh yang peduli dengan edukasi dan pendampingan ibadah sangatlah penting. Mutamtour, misalnya, sejak awal selalu menekankan pentingnya manasik yang mudah dipahami, SOP pembimbingan lapangan, dan pengawasan langsung saat ihram.

Dengan begitu, jamaah—baik muda maupun lansia—bisa fokus pada ibadah, tanpa khawatir ada kesalahan teknis yang membuatnya harus bayar dam.

Penutup

“Ibadah umroh bukan hanya soal sampai di Makkah dan tawaf, tapi soal memahami dan menjaga kesucian ibadah dari awal sampai selesai.”

Hindari kewajiban membayar dam dengan ilmu, bimbingan, dan persiapan yang benar. Pilihlah travel yang benar-benar mendampingi Anda, bukan hanya menjual kursi keberangkatan.

Mutamtour hadir bukan sekadar travel, tapi sahabat ibadah Anda yang “Amanah Mendampingi” sejak manasik hingga kembali ke tanah air

PT. Mutiara Amanah (Mutamtour) adalah penyelenggara perjalanan ibadah umroh dan haji khusus yang berijin kemenag dan berpengalaman memberangkatkan ribuan jamaah sejak tahun 2013

Ikuti Kami

Paket Umroh

Paket Haji

Paket Khusus

Copyright Mutamtour © 2025

Scroll to Top